Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengimbau agar umat Islam di Indonesia tidak membenci Cina. Pasalnya, Pemerintah Republik Rakyat Cina (RRC) saat ini sudah sangat berubah sikapnya terhadap umat Islam.
“Tidak boleh membenci, sudah selesai,” ujar Kiai Said saat ditanya Republika.co.id setelah acara santunan anak yatim dan buka puasa bersama dengan Dubes RRC di Pesantren Luhur Al Tsaqafah, Ciganjur, Jakarta Selatan, Rabu, 23 Mei 2018.
Kiai Said akhir-akhir ini sudah tiga kali berkunjung ke Cina untuk mengetahui kehidupan umat Islam di sana. Ternyata, kata dia, Pemerintah Cina sudah berubah sikapnya dengan umat Islam. Bahkan, kata dia, imam-imam masjid di sana digaji oleh Pemerintah Cina sebesar Rp 6 juta.
“Di sana masjid dibangun, imam-imamnya digaji dengan gaji yang layak sekitar Rp 6 juta kalau di sini. Semua diberi kebebasan menjalankan ibadahnya dengan bebas. Jadi, tidak boleh membenci,” ucapnya.
Dalam acara buka bersama itu, Kiai Said juga sempat menceritakan hubungan Cina dan nusantara. Perkembangan Islam di Nusantara juga tidak terlepas dari ulama Cina yang datang ke Indonesia. Menurut dia, Indonesia dan Cina juga tidak pernah memiliki hubungan kolonial karena Cina tidak pernah menjajah Indonesia.
“Jadi, walaupun sebagian saudara-saudara kita di Indonesia ini tidak senang kalau Indonesia dekat dengan negara Cina, tapi Nahdlatul Ulama akan terus berhubungan baik dengan negara Cina,” kata Kiai Said.
Bahkan, dia menambahkan, walaupun Presiden Jokowi dicaci maki dan diklaim sebagai anteknya Cina, Presiden Jokowi akan tetap berhubungan dengan Cina. “Karena, Cina tidak pernah menjajah, justru Cina yang pernah dijajah oleh delapan negara. Karena itu, kita harus baik-baik dengan negara tetangga. Mari kita perkuat kembali hubungan antara kita dan tetangga-tetanga kita semuanya,” kata pengasuh Pesantren Luhur Al Tsaqafah ini.
Sumber: Bentengsumbar.com
Comment